Kamis, 16 Juni 2011

motivasi diri

Mengenali Tipe Diri Pribadi dan Orang Lain
Termasuk orang tipe apakah Anda? Dan termasuk tipe apakah teman atau keluarga Anda? Anda bisa cari tahu tipe diri Anda dan orang lain dari artikel Mengenali Tipe Diri Pribadi dan Orang Lain ini.
Sebelum masuk dalam pembahasan dari artikel Mengenali Tipe Diri dan Orang Lain, saya ingin menginformasikan bahwa artikel ini merupakan artikel dari blog lama saya. Karena saya pikir artikel ini bermanfaat (berdasarkan statistik pengunjung melalui search engine yang masuk mencari informasi mengenai tipe diri orang), oleh karena itu saya repost ulang dan Insya Allah artikel tentang tipe diri orang ini merupakan catatan saya (bukan ‘copas’ semata) dalam mengikuti mata kuliah Kecakapan AntarPersonal (Interpersonal Skill) pada semester 4 yang dibimbing oleh MC Maryati yang selain dosen juga merupakan trainer dan penulis buku Born To Fight.
Artikel ini mungkin akan sangat panjang karena dua artikel dari blog lama saya jadikan satu. Semoga Anda tidak bosan dengan setiap point-point pembahasan dari artikel Mengenali Tipe Diri Pribadi dan Orang Lain ini.
Disini saya menekankan terdapat 4 tipe orang. Kadang ada yang menyebutkan ada 7 tipe. Tetapi secara umum terdapat 4 tipe, yaitu Sanguinis, Melankolis, Koleris, dan Phlegmatis. Mengetahui tipe diri sendiri dan orang lain memberikan manfaat tersendiri bagi kita. Kita bisa memahami diri sendiri dan orang lain. Selain itu kita bisa mengambil langkah bagaimana cara kita menghadapi orang tipe tertentu, sehingga orang tersebut merasa nyaman dengan diri kita.
Manfaat Mengenali Tipe Diri Pribadi dan Orang Lain
Bagi Diri Sendiri
• kita dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan kita.
• dengan mengetahui kelemahan diri sendiri, kita bisa intropeksi diri, melakukan perubahan untuk jadi semakin lebih baik.
• dan tentunya mengetahui/memahami pribadi kita sendiri.
Bagi Orang Lain
• kita dapat mengetahui/memahami pribadi orang lain.
• dengan mengetahui pribadi orang lain, diharapkan kita tahu cara dalam menghadapi orang tersebut, misalnya: dalam hal bekerjasama dan berteman.
• dan tentunya dalam mencari pasangan hidup, memahami pribadi orang lain saat penting karena agar menjadikan pasangan tersebut saling melengkapi kekurangan dan kelebihan masing-masing, agar suatu saat nanti tidak terjadi perceraian yang disebabkan berbeda pendapat saja seperti yang terjadi kebanyakan artis sekarang ini.
Karakteristik Tipe Orang
Dalam pembahasan ini, secara garis besar dan secara umum tipe diri orang dibagi menjadi empat, yaitu Sanguinis, Melankolis, Koleris, dan Phlegmatis. Meskipun begitu ada juga yang menyebutkan tipe diri orang ada yang dibagi menjadi 7 tipe.
Berikut keempat macam tipe diri orang beserta kelamahan dan kelebihannya. Dalam pembahasan ini mungkin hanya diberikan sebagian kecil ciri-ciri dari masing-masing tipe (yang signifikan).
1. Sanguinis (Populer –> Pembicara)
Kelebihan Tipe Sanguinis
• Emosi
- kepribadian menarik
- pembicara yang baik
- suka berbicara, biasanya memukau pendengar
- menghidupkan suasana, rasa humor tinggi
- emosional dan demostratif
- antusias, ekspresif, penuh semangat, periang
• Dalam Pekerjaan
- suka membantu tugas orang lain
- tampak hebat, kreatif dan inovatif
- menarik perhatian orang lain untuk mengikutinya
• Sebagai Teman
- supel, mudah berteman (gaul), menyenagkan
- mudah minta maaf
- suka dipuji
Kesimpulan Tipe Sanguinis
Tipe orang Sanguinis merupakan pribadi yang menyenangkan jadi tidak salah jika banyak orang yang menyukainya, ingin merasa dirinya dikenal banyak orang, ide-idenya gila tetapi kreatif dan inovatif seperti ide-ide orang sukses, ingin dirinya menjadi trend setter agar orang lain mengikuti jejaknya.
Kelemahan Tipe Sanguinis
• bicara terus menerus (cerewet)
• suka memonopoli
• penyela (biasanya menyela pembicaraan orang lain)
• menyimpang terlalu jauh dari kebenaran (suka membual)
2. Melankolis (Pemikir –> Sempurna)
Kelebihan Tipe Melankolis
• Emosi
- perasaannya halus, sensitif, dalam
- analitis, serius, tekun, dan idealis
- kreatif, berbakat, rasa seninya tinggi
- menyukai keindahan
• Dalam Pekerjaan
- perfeksionis, standart tinggi, orientasi jadwal
- tertib dan terorganisir
- senang: grafik, bagan, gambar, tabel (visual)
• Sebagai Teman
- hati-hati dalam berteman
- setia, mudah terharu, mudah kasihan
- menghindari perhatian, tidak suka menonjolkan diri
- pendengar yang baik
Kesimpulan Tipe Melankolis
Tipe orang Melankolis merupakan pribadi yang cerdas karena dia selalu memikirkan langkah apa yang akan dambil dalam memecahkan masalah. Akan tetapi pribadi Melankolis ini terlalu lama dalam mengambil keputusan karena dia selalu memikirkannya matang-matang agar dia mendapatkan segala sesuatunya itu sempurna. Perasaannya sensitif, jika dia disakiti dia tidak akan mudah melupakannya. Akan tetapi tipe ini merupakan seorang teman yang setia, tidak suka menghianati teman. Dan juga dia ini ibarat orang yang suka bekerja di balik layar, tidak terlalu ingin dirinya menjadi pusat perhatian.
Kelemahan Tipe Melankolis
• menekan perasaan
• jika punya masalah yang berat, dia langsung down dan sering terlihat murung
• terlalu pendiam
• mudah depresi
3. Koleris (Kuat –> Pelaku)
• Emosi
- berbakat pemimpin, dinamis dan aktif
- suka perubahan, selalu memperbaiki kesalahan (introspeksi diri)
- logis, tegas dan berkemauan kuat
- bebas mandiri, tidak mudah menyerah
- percaya diri, mampu dalam banyak hal
• Dalam Pekerjaan
- bergerak cepat dalam bertindak, berkembang, bersaing
- orientasi pada target, pandai memecahkan masalah
- mampu memberikan semangat kepada orang lain
• Sebagai Teman
- tidak terlalu tergantung teman
- mau bekerja dan memimpin
- mau ambil bagian dalam keadaan darurat
Kesimpulan Tipe Koleris
Tipe orang Koleris adalah tipe orang yang berjiwa pemimpin, menyadari kesalahannya dan kemudian memperbaiki kesalahannya, punya kemauan kuat untuk meraih sesuatu yang diinginkan, biasanya aktif dalam suatu kegiatan, orang sibuk, menargetkan apa yang akan dicapai.
Kelemahan Tipe Koleris
• sok berkuasa
• keinginannya selalu ingin dituruti
• egois
• suka mengatur
4. Phlegmatis (Damai –> Pengamat)
• Emosi
- rendah hati, tenang dan sabar
- simpatik, baik hati, pendiam
- mampu mengendalikan/menyembunyikan emosi
- mudah bersyukur, mudah bahagia
• Dalam Pekerjaan
- mudah kompromi, mudah sepakat
- menjadi penengah ketika ada masalah
- menghindari konflik
- kuat dalam tekanan
• Sebagai teman
- berhati-hati, tidak suka menyinggung orang lain
- pendengar yang baik, punya banyak teman
- mudah bergaul, menyenangkan dan rileks
Kesimpulan Tipe Phlegmatis
Tipe orang Phlegmatis merupakan pribadi yang sabar dan senang dalam menghadapi masalah, emosinya tidak meluap-luap ketika dia bahagia atau sedih, pendiam, mampu bekerja dalam tekanan, tidak suka pertengkaran, hati-hati dalam berucap kepada orang lain, menyenangkan.
Kelemahan Tipe Phlegmatis
• masa bodoh dengan orang lain
• tidak punya kepastian/pendirian (plin-plan)
• cuek
• tidak peduli apa yang sedang dilakukannya
Termasuk Tipe Apakah Saya?
Secara pribadi, saya termasuk dominan tipe orang Melankolis. Karena saya orangnya selalu menginginkan kesempurnaan, dalam hal menyelesaikan pekerjaan dan juga mencari jodoh tentunya. Yang jadi kebiasaan buruk saya yaitu ketika mendapat masalah, saya sering tidak mood, mudah depresi, pendiam banget, pengennya selalu sendiri. Itulah saya sebagai seorang tipe Melankolis.
Cara Menghadapi Masing-Masing Tipe
Ada keuntungan tersendiri dengan kita mengetahui cara menghadapi orang dengan tipe yang berbeda-beda. Dalam berteman dan bekerjasama, kita akan banyak mendapatkan keuntungan dengan kita memahami seseorang.
Menghadapi Tipe Sanguinis
• kenali kesulitannya dalam menyeleseikan tugas
• sadarilah bahwa mereka berbicara tanpa berpikir lebih dahulu dan terkadang menyinggung persaaan orang lain, tetapi sebenarnya dia hanya bercanda dengan ucapannya
• sadari bahwa mereka menyukai variasi dan fleksibilitas (apa ya maksudnya ini??? hehehe)
• bantu mereka agar tidak menerima lebih dari yang mereka bisa lakukan
• pujilah mereka untuk segala sesuatu yang mereka capai
• ingatlah bahwa mereka mudah emosi
• berilah hadiah untuk event-event tertentu (bukan berarti mereka gampang disuap ya!!!!), misalnya sedang berulang tahun atau mendapatkan prestasi
Menghadapi Tipe Melankolis
• ketahuilah bahwa mereka sangat sensitif perasaannya dan mudah sakit hati (saya banget neh)
• motivasi mereka saat mereka kurang optimis (siapa ya yang bisa memotivasi saya???)
• mereka perlu bantuan agar tidak mudah tertekan
• pujilah dengan tulus dan penuh kasih sayamg
• beri kesempatan mereka jika memang sedang ingin sendiri saja
• berusahalah untuk selalu menepati janji sesuai jadwal dengannya (sebab tipe orang Melankolis selalu ingin tepat waktu)
Menghadapi Tipe Koleris
• akui bahwa mereka memang berbakat memimpin
• bersikeraslah melakukan komunikasi dua arah
• sadari bahwa mereka tidak bermaksud menyakiti
• sadari bahwa mereka tidak berbelas kasihan
• berusahalah membagi tanggung jawab
• mereka biasanya selalu benar
Menghadapi Tipe Phlegmatis
• sadarilah bahwa mereka memerlukan motivasi langsung
• bantulah mereka menetapkan tujuan
• jangan mengharapkan antusiasme
• sadari bahwa mereka menunda-nunda pekerjaan karena itu bentuk kontrol mereka
• paksalah mereka untuk membuat keputusan
• motivasilah mereka untuk menerima tanggung jawab
Sebenarnya masih banyak point-point kelebihan, kekurangan, dan cara menghadapi dari masing-masing tipe. Akan tetapi, sebagian besar (dan biasanya) seperti itu. Mungkin teman-teman bisa memberikan tambahan melalui comment.
Dulu sewaktu saya mengikuti mata kuliah Kecakapan AntarPersonal, untuk menentukan tipe diri kita, kita (mahasiswa) disodori sebuah angket yang berisi pilihan multiple choice tentang suatu kasus dan dari sejumlah kasus tersebut kita condong melakukan hal apa dengan memilih pilihan yang ada. Setelah itu pilihan (jawaban) kita dijumlahkan dan pada akhirnya diketahuilah kita termasuk tipe orang yang mana. Akurat tidaknya saya kurang tahu, yang pasti banyak dari teman-teman saya yang hasilnya memang merasa begitu kenyataannya. Sebenarnya saya juga ingin membagikan angket studi kasus tersebut, akan tetapi pada waktu itu angket tersebut tidak dibagikan (dikumpulkan kembali). Pada waktu itu saya juga tidak berniatan untuk mengcopy. Jadi saat ini saya tidak mempunyai angket tersebut.
Dengan berdasarkan point-point pembahasan diatas, cobalah Anda menilai diri Anda sendiri, termasuk tipe orang yang manakah Anda? Lalu cobalah menilai orang lain termasuk tipe orang yang manakah dia? Bisa jadi Anda termasuk ke dalam dua jenis tipe orang, akan tetapi cobalah Anda telaah, manakah dari salah satu keempat tipe orang yang benar-benar mewakili/condong dengan pribadi Anda.
Semoga artikel Mengenali Tipe Diri Pribadi dan Orang Lain ini bermanfaat bagi Anda.

distribusi simpangan baku

4. DISTRIBUSI SIMPANGAN BAKU
Seperti biasa kita mempunyai populasi berukuran N . diambil sampel-sampel acak berukuran n , lalu tiap sampel dihitung simpangan bakunya yaitu s. dari kumpulan ini sekarang dapat dihitung rata-ratanya, yg disimbolkan µ_s dan simpangan bakunya diberi symbol σ_s
Jika populasi berdistribusi normal atu hamper normal, maka distribusi simpangan baku untuk n besar, biasanya n ≥ 100. Sangat mendekati distribusi normal dengan :

µ_s = σ
σ_s= (s- σ)/√2n
Dengan σ simpangan baku populasi.

Transformasi yang diperlukan untuk membuat distribusu menjadi normal baku adalah :
z= (s- σ)/σ_s

IPTEK

BAB II

PEMBAHASAN

Pendidikan dan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) mempunyai kaitan yang sangat erat.Seperti diketahui, IPTEK menjadi bagian utama dalam isi pengajaran dengan kata lain, pendidikan berperan sangat penting dalam pewarisan dan pengembangan IPTEK. Dari sisi lain, setiap perkembangan IPTEK harus segara diakomodasi oleh pendidikan yakni dengan segara memasukan hasil pengembang IPTEK itu kedalam isi bahan ajaran. Sebaiknya, pendidikan sangat dipengaruhi oleh sejumlah cabang-cabang IPTEK, utamanya ilmu-ilmu perilaku (pisikologi,sosiologi,antropologi). Seiring dengan kemajuan IPTEK yang pesat, demikian pula dengan cabang-cabang khusus dari ilmu-ilmu perilaku yang mengkaji pendidikan seperti pisikologi pendidikan dan sosiologi pendidikan. Kemajuan cabang-cabang ilmu tersebut menyebabkan tersedianya informasi empiris yang cepat dan tepat,dan pada gilirannya diterjemahkan menjadi program alat dan atau prosedur kerja yang akan bermuara pada kemajuan teknologi pendidikan.
Dengan perkembangan IPTEK dan kebutuhan masyarakat yang makin kompleks maka pendidikan dalam segala aspeknya mau tak mau harus mengakomodasi perkembangan itu, baik perkembangan IPTEK maupun perkembangan masyarakat. Dari sisi lain, pendidikan formal telah berkembang sedemikian rupa sehingga menjadi suatu lingkup kegiatan yang luas dan komples. Kosekuensi perkembangan pendidikan itu menyebabkan penataan kelembaggaan pemantapan struktur organisasi dan mekanisme kerja, pemantapan pengelolaan dan lain-lain haruslah dilakukan dengan pemanfaatan IPTEK itu. Selanjutnya, karena kebutuhan pendidikan yang sangat mendesak maka banyak teknologi di bidang ilmu segera diadopsi ke dalam penyelanggaraan pendidikan, dan atau kemajuan itu segera dimanfaatkan oleh pendidikan itu.


a. Pengertian Tentang Ilmu Pengetahuan dan Teknolog (IPTEK)

Terdapat beberapa istilah yang perlu dikaji agar jelas makna dan kedudukan masing-masing, yakni pengetahuan, ilmu pengetuhan teknologi, serta istilah lain yang terkait dengannya. Pengetauan
( knowledge) adalah segala sesuatu yang diperoleh melaui berbagia cara pengindraan terhadap fakta, penalaran ( rasio) . intuisi dan wahyu pengetuhan yang memenuhi criteria dari segi ontologism, epistomologis dan akiologis secra konsekuen dan penuh disiplin biasa disebut ilmu atau ilmu pengetahuan (science), kata sifatnya adalah ilmiah atau keilmuan, sedangkan ahlinya disebut ilmuan. Dengan demikian pengetauan meliputi berbagai cabang ilmu ( ilmu-ilmu social, atau social sciences, dan ilmu-ilmu alam tau natural seciencis ), humaniora (semi filsafat bahasa dan sebaginya) serta wahyu keagamaan atau yang sejenisnya. Dilihat dari segi tujuan pokoknya, sering pula dibedakan ilmu dasar ( basic science ) dan ilmu wajah dunia dalam berbagai bidang serta memajukan kesejahteraan manusia. Namun kita juga menyaksikan bagaimana ilmu digunakan untuk mengancam maratabat dan kebudayaan manusia. Oleh karena itu, ilmu sering dianggap netral, ilmu itu bebas dari nilai baik atau buruk, dan sangat tergantung dari nilai moral si empunya ilmu
( ilmuan). Dengan kata lain, manusia pemilik ilmu yang harus menentukan apakah ilmunya itu bermanfaat bagi manusi atau sebaliknya ( jujun S.suria-sumantri, 1978:35-36).
Seperti telah dikemukakan, pengetahuan yang memenuhi ketiga landasan tersebut diatas ( ontologism,epistemologis dan oksiologis ) yang disebut ilmu aatau ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, istilah ilmu atau ilmu pengetahuan itu dapat bermakna kumpulan informasi, cara memperoleh informasi itu, serta manfaaat dari informasi itu. Ketiga sisi ilmu pengetahuan itu seharusnya mendapat perhatian yang profosional didalam bahan ajaran, dengan demikian pendidikan bukan hanya berperan dalam pewarisan IPTEK tetapi juga ikut menyiapkan manusia yang sadar iptek dan calon pakai IPTEK itu. Dengan demikian, pendidikan akan dapat mewujudkan fungsinya dalam pelestarian dan perkembangan tersebut.

b. Perkembang IPTEK sebagai Landasan Ilmiah

Iptek merupak salah satu dari hasil usaha manusia untuk mencapai kehidupan yang lebih baik, yang telah dimulai pada permulaan kehidupan manusia. Bukti historis menunjukan bahwa usaha mula bidang keilmuan yang tercatat adalah oleh bangsa mesir purba dimana banjir tahunan sungai nil menyebabkan perke,mbangannya sisitem almanak,geometri dan kegiatan survei. Selanjutnya pengembangan ilmu yang menonjol berturut-turut oleh bangsa babylonia, Hindu, Yunani Kuno, Arab di zaman pemulaan Islam, dan melaui bangsa-bangsa Eropa menyebar keseluruh Dunia perkembangan ilmu tersebut meliputi aspek ontologis epistomologis, maupun axiologis, serta makin lama perkembangan itu makin di percepat . paqda zaman dulu ,manusia purba senantiasa menghadapi kekuasaan alam yang mendominasi kehidupannya . berkat perkembangan IPTEK ,hubungan kekuasaan antara manusia dan alam itu dapat dikatakan terbalik ;alam kini dibawah kekuasaan manusia (Filsafat ilmu ,1981 :166 ) .
Seperti telah di kemukakan , pengembangan dan pemanpaatan IPTEK pada umumnya ditempuh rangkaian kegiatan : penelitian dasar , penelitian terapan , pengembangan teknologi , dan penerapan teknologi ,serta biasanya diikuti pula dengan evaluasi ethis –politis –religius . langkah terakhir itu diperlukan untuk menentukan apakah hasil IPTEK itu dapat diterima oleh masyarakat dan apakah dampaknya tidak bertentangan dengan nilai-nilai pada orang lain ( orang tuanya , utamanya ibunya ). Namun memiliki potensi yang hampir tanpa batas untk dikembangkan .Bayi itu melalui pendidikan dapat dikembangkan menjadi calon pakar yang dapat merancang dan membuat pesawat angkasa luar yang dapat menjelajah luar angkasa, dan mampu merekayasa genetika yang memicu revolusi hijau dengan berbagi bibit unggul, ataupun sebaliknya mampu membuat bom yang dapat menghancurkan manusia dan kebudayaannya.
Khusus untuk pendidikan di Indonesia, terdapat sejumlah asas yang member arah dalam merancang dan melaksanakan pendidikan itu. Asas-asas tersebut bersumber baik dari kecendrungan umum pendidikan di dunia maupun yang bersumber dari pemikiran dan pengalaman sepanjang sejarah upaya pendidikan di Indonesia. Diantara asas tersebut tiga buah asas akan dikaji mlebih lanjut dalam paparan ini yaitu :

1.Asas Tut Wuri Handayani

Asas tut wuri handayani, yang kini menjadi semboyan DEPDIKBUD, pada awalnya merupakan salah satu dari “asas 1992” yakni tujuh buah asas dari Perguruan Nasional Taman Siswa (didirikan 3 Juli 1992). Sebagai asas pertama, tut wuri handayani merupakan inti dari system Among dari perguruan itu. Asas ataupun semboyan tut wuri handayani yang dikemundangkan oleh Ki Hajar Dewantara itu mendapatkan tanggapan yan positif dari Drs.RMP Sosrokartono (filsuf dan ahli bahasa ) dengan menambahkan dua semboyan untuk melengkapinya,yakni :
*Ing Ngarso Sung Tulodo
*Ing madyo Mangun Karso.

Kini ketiga semboyan itu telah menyatu menjadi satu kesatuan asas.

Agar diperoleh latar keberlakuan awal dari azas Tut Wuri Handayani,perlu dikemukakan ketujuh azas perguruan nasional taman siswa tersebut. Seperti diketahui Perguruan Nasional Taman Siswa yang lahir pada tanggal 3 juli 1922 berdiri diatas tujuh azas yang merupakan azas perjuangan untuk menghadapi pemerintah colonial belanda serta sekaligus untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan sifat yang nasional dan demokrasi. Ketujuh azas tersebut secara singkat disebut ”Azas 1922”adalah sebagai berikut:


a. Bahwa setiap orang mempunyai hak untuk mengatur dirinya sendiri dengan mengingat tertibnya persatuan dalam peri kehidupan umum.

b. Bahwa pengajaranharus member pengetahuan yang berfaedah,yang dalam arti lahir dan batin dapat memerdekakan diri.

c. Bahwa pengajaran harus berdasar pada kebudayaan dan kebangsaan sendiri.

d. Bahwa pengajaran harus tersebar luas sampai dapat menjangkau kepada seluruh rakyat

e. Bahwa untuk mengejar kemerdekaan hidup yang sepenuh-penuhnyalahir maupun bathin hendaklah diusahakan dengan kekuatan sendiri,dan menolak bantuan apapun dan dari siapapun yang mengikat, baik berupa ikatan lahir maupun ikatan bathin.

f. Bahwa sebagai konsekuensi hidup dengan kekuatan sendiri maka mutlak harus membelanjai sendiri segala usaha yang dilakukan.

g. Bahwa dalam mendidik anak-anak perlu adanya keikhlasan lahir dan batin untuk mengorbankan segala kepentingan pribadi demi keselamatan dan kebahagiaan anak-anak.

Asas tut wuri handayani merupakan inti dari asas pertama (butir a) yang menegaskan bahwa setiap orang mempunyai hak mengatur dirinya sendiri dengan mengingat tertibnya persatuan dala peri kehidupan umum. Dari asasnya yang pertama ini jelas bahwa tujuan yang hendak di capai oleh taman siswa adalah kehidupan yang tertib dan damai. Kehidupan yang tertib dan damai hendaknya dicapai menurut dasar kodrat alam sebagai sifat lahir dan manifestasi kekuasaan tuhan. Asas ini pulalah yang mendorong taman siswa untuk mengganti system pendidikan cara lamah yang menggunakan perintah, paksaan dan hukuman dengan system khas taman siswa, yang didasarkan pada perkembangan kodratnya. Dara asas ini pulalah lahir “system Among”, dalam cara mana guru memperoleh sebutan “Pamong”, yaitu sebagai pemimpin yang berdiri di belakang dengan bersemboyan “Tut Wuri handayani”, yaitu tetap mempengaruhi dengan member kesempatan pada anak didik untuk berjalan sendiri, dan tidak terus menerus dicampuri, diperintah atau dipaksa, Pamong hanya wajib menyingkirkan segala sesuatu yang merintangi jalannya anak serta hanya bertindak aktif dan mencapuri tingkah laku atau perbuatan anak apabila mereka sendiri tidak dapat menghindarkan diri dari berbagai rintangan atau ancaman keselamatan atau gerak majunya. Jadi, “Sistem Among adalah cara pendidikan yang dipakai dalam system taman siswa dengan maksud mewajibkan pada guru supaya mengingati dan mementingkan kodrat-irodatnya para siswa dengan tidak melupakan segala keadaan yang mengelilinginya.
Dua semboyan lainnya, sebagai bagian tak terpisahkan dari tut wuri handayani pada hakikatnya bertolak dari wawasan tentang anak yang sama, yakni tidak ada unsur perintah, paksaan atau hukuman, tidak ada campur tangan yang dapat mengurangi kebebasan anak untuk berjalan sendiri dengan kekuatan sendiri. Dari sisi lain, pendidik setiap saat siap untuk ulur tangan apabila diperlukan oleh anak. Ing Ngarsa Sung tulada (depan member contoh) baikkarena kebutuhan anak maupun pertimbangan guru. Ing Madya mangun karsa (ditengah membangkitkan kehendak) diterapkan dalam situasi kurang bergairah atau ragu-ragu untuk mengambil keputusan atau tindakan, sehingga perlu diupayakan memperkuat motivasi ketiga semboyan tersebut sebagai satu kesatuan asas (ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, dan tut wuri handayani) telah menjadi asas penting dalam pendidikan di Indonesia.




2.ASAS BELAJAR SEPANJANG HAYAT

Asas belajar sepamjang hayat (lifelong learning) merupakan sudut pandang dari sisi lain terhadap pendidikan seumur hidup (lifelong education). Oleh karena itu, UNISCO Institut for Education (UIE Hamburg) menetapkan suatu definisi kerja yakni pendidikan seumur hidup adalah pendidikan yang harus (1)meliputi seluruh hidup setiap individu, (2)mengarah kepada pembentukan, pembaharuan, peningkatan dan penyempurnaan secara sistematis pengetahuan,keterampilan dan sikap yang dapat meningkatkan kondisi hidupnya, (3)tujuan akhirnya adalah mengembangkan penyadaran diri (self fulfiment) setiap individu, (4) meningkatkan kemampuan dan motivasi untuk belajar mandiri

3.ASAS KEMADIRIAN DALAM BELAJAR

Asas ini menghendaki peserta didik mempunyai kebiasaan mandiri dalam belajar. Dalam hal ini, peserta didik tidak selalu menggantungkan diri kepada guru dan orang tua dalam belajar. Peserta didik diharapkan punya kesadaran yang tinggi untuk belajar,punya jadwal belajar dan disiplin dalam melaksanakannya. Dalam hal ini peserta didik dituntut untuk lebih aktif,kreatif dan penuh inisiatif dalam belajar.

media visual

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pada umumnya keberadaan media muncul karena keterbatasan kata-kata, waktu, ruang, dan ukuran. Ditambahkan juga bahwa media pembelajaran berfungsi sebagai sarana yang mampu menyampaikan pesan sekaligus mempermudah penerima pesan dalam memahami isi pesan.
Sebagaimana yang kita ketahui komunikasi tidak akan berjalan tanpa adanya bantuan dari sarana penyampai pesan atau media. Pesan yang akan di komunikasikan adalah isi pembelajaran yang ada dalam kurikulum yang dituangkan oleh pengajar atau fasilitor atau sumber lain kedalam simbol-simbol komunikasi, baik simbol verbal maupun simbol non verbal atau visual. Dengan demikian media pembelajaran visual ini kami gunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa SD dalam pembentukan keterampilan diri dalam kecepatan berhitung dasar.
Berdasarkan hal-hal yang dipaparkan di atas maka penulis menyusun makalah yang bertema “Media Pembelajaran Visual“.



1.2 Rumusan Masalah
a) Apa yang dimaksud dengan media visual?
b) Sebutkan fungsi dan manfaat media visual?
c) Sebutkan beberapa pengenalan media visual?
d) Bagaimana cara membuat media visual?

1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
a) Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen pembimbing Rohman S.Pd sebagai tugas akhir semester.
b) Untuk memberikan wawasan kepada pembaca tentang media pembelajaran visual dalam pengajaran pada anak kelas II SD.
c) Untuk mengetahui adanya interaksi pengaruh penggunaan media pembelajaran dan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar mata pelajaran Matematika.

1.4 Manfaat
Bagi penulis dan pembaca:
Dapat menambah ilmu pengetahuan, informasi dan motivasi yang baik dan bekal menjadi seorang guru yang profesional dan berkompeten, dengan memanfaatkan apapun yang dapat dijadikan sebagai media yang tepat demi kelancaran proses belajar pembelajaran.











BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN MEDIA VISUAL
Media Visual yang bergerak ialah media yang dapat menampilkan atau membiaskan gambar atau bayangan yang dapat bergerak di layar bias, seperti: bias gambar-gambar yang ditampilkan oleh motion picture film dan loopfilm.
Masing-masing media baik yang bergerak maupun yang tak bergerak dilihat penggunaannya tak lepas dari kelebihan dan keterbatasan yang ada, tergantung pada situasi dan kondisi pengoperasiannya.

2.2 FUNGSI DAN MANFAAT MEDIA VISUAL
Media memiliki beberapa fungsi dan manfaat, yaitu:
Fungsi media visual adalah untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, menggambarkan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan jika tidak divisualkan. Media Visual terdiri dari:
1. Media yang tidak diproyeksikan
a. Media realia adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media realia ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman.
b. Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realia. Misal untuk mempelajari sistem gerak, pencernaan, pernafasan, peredaran darah, sistem ekskresi, dan syaraf pada hewan.
c. Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol-simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal. Jenis-jenis media grafis adalah:
1) gambar / foto: paling umum digunakan
2) sketsa: gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian pokok tanpa detail. Dengan sketsa dapat menarik perhatian siswa, menghindarkan verbalisme, dan memperjelas pesan.
3) diagram / skema: gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol untuk menggambarkan struktur dari obyek tertentu secara garis besar. Misal untuk mempelajari organisasi kehidupan dari sel samapai organisme.
4) bagan / chart : menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah dicerna siswa. Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari penyajian. Dalam bagan sering dijumpai bentuk grafis lain, seperti: gambar, diagram, kartun, atau lambang verbal.
5) grafik: gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol verbal atau bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Misal untuk mempelajari pertumbuhan.

2. Media proyeksi
1. Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa harus membelakangi siswa). Perangkat media transparansi meliputi perangkat lunak (Overhead transparancy / OHT) dan perangkat keras (Overhead projector / OHP). Teknik pembuatan media transparansi, yaitu:
- Mengambil dari bahan cetak dengan teknik tertentu
- Membuat sendiri secara manual
2. Film bingkai / slide adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film bingkai yang terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya adalah beaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide.


2.3 PENGENALAN BEBERAPA MEDIA VISUAL
1. Media Visual
Media yang dapat memberikan rangsangan-rangsangan visual seperti gambar/foto, sketsa, diagram, bagan, grafik, Beberapa media yang termasuk media visual adalah :
a. Gambar atau foto
Karena gambar atau foto merupakan bahasa umum yang dapat dimengerti dan dinikmati di mana saja dan oleh siapa saja.
b. Sketsa
Sketsa merupakan gambar yang merupakan draft kasar yang menyajikan bagian-bagian pokonya saja tanpa detail.
c. Diagram
Berfungsi sebagai penyederhana sesuatu yang kompleks sehingga dapat memperjelas penyajian pesan.
d. Bagan/Chart
Bagan atau chart Berfungsi untuk menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit jika hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual.
e. Grafik
Grafik merupakan gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau simbol-simbol verbal yang berfungsi untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti.
f. Kartun
Suatu gambar interpretatif yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan suatu pesan secara cepat dan ringkas.
g. Poster
Poster tidak saja penting untuk menyampaikan pesan atau kesan tertentu akan tetapi mampu pula untuk mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya.
h. Peta dan Globe
Berfungsi untuk menyajikan data-data yang berhubungan dengan lokasi suatu daerah baik berupa keadaan alam, hasil bumi, hasil tambang atau lain sebagainya.
i. Papan planel
Papan planel merupakan media visual yang efektif dan mudah untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu kepada sasaran tertentu pula.
j. Papan Buletin
Papan ini berfungsi untuk memberitahukan kejadian dalam waktu tertentu.






















BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan menggunakan media visual secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif siswa. Sehingga menimbulkan gairah belajar, memungkinkan interaksi langsung antara siswa, lingkungan, kenyataan, dan memungkinkan siswa untuk belajar sesuai dengan minat dan kemampuannya.
Penggunaan media visual dalam pembelajaran dapat membantu anak dalam memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa. Penggunaan media visual pembelajaran dapat mempermudah siswa dalam memahami sesuatu yang abstrak menjadi lebih konkrit.


B. Saran
Kami selaku penulis menyarankan agar pembaca menggunakan media visual pembelajaran ini secara tepat dan bervariasi yang sesuai dengan tingkat dan kemampuan berpikir anak didik.
Untuk menyampaikan pesan pembelajaran dari guru kepada siswa, sebaiknya guru juga menggunakan alat bantu mengajar (teaching aids) berupa gambar, model, atau alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman konkrit, motivasi belajar, serta dapat memp-ertinggi daya serap siswa.




DAFTAR PUSTAKA
Komunitas Teknologi Informasi Indonesia ”,http://indocommiit.com 4/18/2008
“Internet Radio”,http://en.wikipedia.org/wiki/internet_rqdio 4/18/2008 2.20 PM
“Rivalitas zune dan iPod”,http:// fistonita.net , 4/18/2008
Romi Satria Wahono,Mengenal Radio Internet,http://RomiSatriaWahono.Net
February 4th, 2006
WAV: Waveform Audio Format,http://id. wik ipedia.org/ wiki/WAF/
AudioDigital,http://id.wikipedia.org/wiki/Audiodigital/iPod,http://id.wikipedia.org/wiki/iPod/Waldopo Drs. M.Pd. “Teknik Menulis Naskah Untuk Program Audio
Pembelajaran”, Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Komunikasi
Pendidikan, Jakarta, 2006.
Pemanfaatan Media Audio dan Radio Untuk Pendidikan,
Pusat Teknologi Komunikasi Pendidikandan Kebudayaan, Jakarta, 2003

media visual

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pada umumnya keberadaan media muncul karena keterbatasan kata-kata, waktu, ruang, dan ukuran. Ditambahkan juga bahwa media pembelajaran berfungsi sebagai sarana yang mampu menyampaikan pesan sekaligus mempermudah penerima pesan dalam memahami isi pesan.
Sebagaimana yang kita ketahui komunikasi tidak akan berjalan tanpa adanya bantuan dari sarana penyampai pesan atau media. Pesan yang akan di komunikasikan adalah isi pembelajaran yang ada dalam kurikulum yang dituangkan oleh pengajar atau fasilitor atau sumber lain kedalam simbol-simbol komunikasi, baik simbol verbal maupun simbol non verbal atau visual. Dengan demikian media pembelajaran visual ini kami gunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa SD dalam pembentukan keterampilan diri dalam kecepatan berhitung dasar.
Berdasarkan hal-hal yang dipaparkan di atas maka penulis menyusun makalah yang bertema “Media Pembelajaran Visual“.



1.2 Rumusan Masalah
a) Apa yang dimaksud dengan media visual?
b) Sebutkan fungsi dan manfaat media visual?
c) Sebutkan beberapa pengenalan media visual?
d) Bagaimana cara membuat media visual?

1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
a) Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen pembimbing Rohman S.Pd sebagai tugas akhir semester.
b) Untuk memberikan wawasan kepada pembaca tentang media pembelajaran visual dalam pengajaran pada anak kelas II SD.
c) Untuk mengetahui adanya interaksi pengaruh penggunaan media pembelajaran dan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar mata pelajaran Matematika.

1.4 Manfaat
Bagi penulis dan pembaca:
Dapat menambah ilmu pengetahuan, informasi dan motivasi yang baik dan bekal menjadi seorang guru yang profesional dan berkompeten, dengan memanfaatkan apapun yang dapat dijadikan sebagai media yang tepat demi kelancaran proses belajar pembelajaran.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN MEDIA VISUAL
Media Visual yang bergerak ialah media yang dapat menampilkan atau membiaskan gambar atau bayangan yang dapat bergerak di layar bias, seperti: bias gambar-gambar yang ditampilkan oleh motion picture film dan loopfilm.
Masing-masing media baik yang bergerak maupun yang tak bergerak dilihat penggunaannya tak lepas dari kelebihan dan keterbatasan yang ada, tergantung pada situasi dan kondisi pengoperasiannya.

2.2 FUNGSI DAN MANFAAT MEDIA VISUAL
Media memiliki beberapa fungsi dan manfaat, yaitu:
Fungsi media visual adalah untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, menggambarkan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan jika tidak divisualkan. Media Visual terdiri dari:
1. Media yang tidak diproyeksikan
a. Media realia adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media realia ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman.
b. Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realia. Misal untuk mempelajari sistem gerak, pencernaan, pernafasan, peredaran darah, sistem ekskresi, dan syaraf pada hewan.
c. Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol-simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal. Jenis-jenis media grafis adalah:
1) gambar / foto: paling umum digunakan
2) sketsa: gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian pokok tanpa detail. Dengan sketsa dapat menarik perhatian siswa, menghindarkan verbalisme, dan memperjelas pesan.
3) diagram / skema: gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol untuk menggambarkan struktur dari obyek tertentu secara garis besar. Misal untuk mempelajari organisasi kehidupan dari sel samapai organisme.
4) bagan / chart : menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah dicerna siswa. Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari penyajian. Dalam bagan sering dijumpai bentuk grafis lain, seperti: gambar, diagram, kartun, atau lambang verbal.
5) grafik: gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol verbal atau bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Misal untuk mempelajari pertumbuhan.

2. Media proyeksi
1. Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa harus membelakangi siswa). Perangkat media transparansi meliputi perangkat lunak (Overhead transparancy / OHT) dan perangkat keras (Overhead projector / OHP). Teknik pembuatan media transparansi, yaitu:
- Mengambil dari bahan cetak dengan teknik tertentu
- Membuat sendiri secara manual
2. Film bingkai / slide adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film bingkai yang terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya adalah beaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide.


2.3 PENGENALAN BEBERAPA MEDIA VISUAL
1. Media Visual
Media yang dapat memberikan rangsangan-rangsangan visual seperti gambar/foto, sketsa, diagram, bagan, grafik, Beberapa media yang termasuk media visual adalah :
a. Gambar atau foto
Karena gambar atau foto merupakan bahasa umum yang dapat dimengerti dan dinikmati di mana saja dan oleh siapa saja.
b. Sketsa
Sketsa merupakan gambar yang merupakan draft kasar yang menyajikan bagian-bagian pokonya saja tanpa detail.
c. Diagram
Berfungsi sebagai penyederhana sesuatu yang kompleks sehingga dapat memperjelas penyajian pesan.
d. Bagan/Chart
Bagan atau chart Berfungsi untuk menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit jika hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual.
e. Grafik
Grafik merupakan gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau simbol-simbol verbal yang berfungsi untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti.
f. Kartun
Suatu gambar interpretatif yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan suatu pesan secara cepat dan ringkas.
g. Poster
Poster tidak saja penting untuk menyampaikan pesan atau kesan tertentu akan tetapi mampu pula untuk mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya.
h. Peta dan Globe
Berfungsi untuk menyajikan data-data yang berhubungan dengan lokasi suatu daerah baik berupa keadaan alam, hasil bumi, hasil tambang atau lain sebagainya.
i. Papan planel
Papan planel merupakan media visual yang efektif dan mudah untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu kepada sasaran tertentu pula.
j. Papan Buletin
Papan ini berfungsi untuk memberitahukan kejadian dalam waktu tertentu.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan menggunakan media visual secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif siswa. Sehingga menimbulkan gairah belajar, memungkinkan interaksi langsung antara siswa, lingkungan, kenyataan, dan memungkinkan siswa untuk belajar sesuai dengan minat dan kemampuannya.
Penggunaan media visual dalam pembelajaran dapat membantu anak dalam memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa. Penggunaan media visual pembelajaran dapat mempermudah siswa dalam memahami sesuatu yang abstrak menjadi lebih konkrit.


B. Saran
Kami selaku penulis menyarankan agar pembaca menggunakan media visual pembelajaran ini secara tepat dan bervariasi yang sesuai dengan tingkat dan kemampuan berpikir anak didik.
Untuk menyampaikan pesan pembelajaran dari guru kepada siswa, sebaiknya guru juga menggunakan alat bantu mengajar (teaching aids) berupa gambar, model, atau alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman konkrit, motivasi belajar, serta dapat memp-ertinggi daya serap siswa.


DAFTAR PUSTAKA
Komunitas Teknologi Informasi Indonesia ”,http://indocommiit.com 4/18/2008
“Internet Radio”,http://en.wikipedia.org/wiki/internet_rqdio 4/18/2008 2.20 PM
“Rivalitas zune dan iPod”,http:// fistonita.net , 4/18/2008
Romi Satria Wahono,Mengenal Radio Internet,http://RomiSatriaWahono.Net
February 4th, 2006
WAV: Waveform Audio Format,http://id. wik ipedia.org/ wiki/WAF/
AudioDigital,http://id.wikipedia.org/wiki/Audiodigital/iPod,http://id.wikipedia.org/wiki/iPod/Waldopo Drs. M.Pd. “Teknik Menulis Naskah Untuk Program Audio
Pembelajaran”, Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Komunikasi
Pendidikan, Jakarta, 2006.
Pemanfaatan Media Audio dan Radio Untuk Pendidikan,
Pusat Teknologi Komunikasi Pendidikandan Kebudayaan, Jakarta, 2003

media pembelajaran

BAB II
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Diera globalisasi ini pendidikan merupakan salah satu investivasi panjang karena proses dari pendidikan itu sendiri akan dirasakan baik untuk saat ini maupun masa yang akan datang. Pendidikan tidak akan terlepas dari peranan media dalam pemanfaatannya di dunia pendidikan. Kita sadari semakin banyak saluran informasi dalam berbagai bentuk media. Dalam hal ini, kita sebagai calon pendidik dapat lebih mudah untuk menyampaikan materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Penggunaan media pembelajaran sangat diperlukan untuk menyalurkan pesan, merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik serta mengaktifkan pembelajaran dalam memberi tanggapan dan umpan sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar pada diri peserta didik untuk melakukan praktek-praktek dengan benar.
Maka dari itu, dalam makalah ini kami membahas tentang salah satu media pembelajaran yaitu media visual. Media visual merupakan media yang memberikan gambaran menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak. Media visual ini lebih bersifat realistis dan dapat dirasakan oleh sebagian besar panca indera kita khususnya indera penglihatan. Manfaat yang kita dapat dalam penggunaan media ini adalah pemakaiannya yang efektif dan efisien, praktis, dan lebih cepat dipahami oleh peserta didik.
Oleh karena itu, pendidik dapat memanfaatkan media-media secara optimal sehingga menghasilkan pengalaman pembelajaran yang menyenangkan seperti media visual untuk mempermudah dalam berinteraksi dan pemberian materi yang akan dibahas pada peserta didik.

1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan media visual?
2. Apa manfaat dari media visual?
3. Bagaimana cara pemilihan media visual?
4. Apa saja macam-macam dari media visual?

1.3 Tujuan Penulisan
Dengan membahas lebih rinci tentang media visual, kita dapat mengetahui apa itu media visual, manfaat-manfaat dari media visual itu sendiri, bagaimana cara pemilihan media visual yang baik dan benar serta macam-macam media visual yang dapat kita gunakan dalam proses belajar mengajar.

1.4 Ruang Lingkup
Kami selaku tim penyusun menempatkan pembelajaran menggunakan media visual dalam ruang lingkup yang cukup luas, maksudnya dari seluruh kalangan masyarakat. Akan tetapi diantaranya para peserta didik yang lebih dominan perlu adanya bimbingan dan motivasi pembelajaran meggunakan media visual.

1.5 Metode Penulisan
Dalam hal metode ini kami menggunakan adalah metode pustaka dan beberapa menggunakan media internet dalam pencarian materi.





BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Media Visual
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Dalam pendidikan, media diartikan sebagai komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi intruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Pengertian media menurut beberapa sumber adalah sebagai berikut:
1. AECT : media sebagai bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi.
2 Gagne : media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar.
3 Briggs : media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar.
Bila kita tinjau dari media pembelajaran yang mempunyai arti segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi. Sedangkan media visual adalah media yang memberikan gambaran menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa media visual merupakan salah satu media untuk pembelajaran.
Media visual ini lebih bersifat realistis dan dapat dirasakan oleh sebagian besar panca indera kita terutama oleh indera penglihatan. Media visual ada yang dapat diproyeksikan dan ada pula yang tidak dapat diproyeksikan.
2.2 Manfaat Media Visual
Dalam penggunaannya media visual memiliki manfaat atau kegunaan. Manfaatnya antara lain:
1. Media bersifat konkrit, lebih realistis dibandingkan dengan media verbal atau non visual sehingga lebih memudahkan dalam pengaplikasiannya.
2. Beberapa penelitian membuktikan bahwa pembelajaran yang diserap melalui media penglihatan (media visual), terutama media visual yang menarik dapat mempercepat daya serap peserta didik dalam memahami pelajaran yang disampaikan.
3. Media visual dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik dan dapat melampaui batasan ruang kelas. Melalui penggunaan media visual yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta didik.
4. Lebih efiektif dan efisien dibandingkan media verbal lainnya karena jenisnya yang beragam, pendidik dapat menggunakan semua jenis media visual yang ada. Hal ini dapat menciptakan sesuatu yang variatif, dan tidak membosankan bagi para peserta didiknya.
5. Penggunaannya praktis, maksudnya media visual ini mudah dioperasikan oleh setiap orang yang memilih media-media tertentu, misalkan penggunaan media Transparansi Overhead Tranparancy (OHT).

2.3 Cara Pemilihan Media Visual
Dalam pemilihan media visual ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaannya, yaitu:
a. Apakah media visual itu ?
Media visual adalah media yang memberikan gambaran menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak .media visual ini lebih bersifat realistis dan dapat dirasakan oleh sebagian besar panca indera kita terutama oleh indera penglihatan.


b. Mengapa media pembelajaran visual merupakan salah satu pilihan yang tepat untuk digunakan dalam proses pembelajaran?
Media pembelajaran visual telah terbukti lebih efisien dalam melakukan komunikasi antara pendidik dengan peserta didik. Dapat kita simpulkan bahwa media pembelajaran visual (seperti gambar diam, gambar bergerak, televise, objek tiga dimensi, dll) mempunyai hubungan positif yang cukup tinggi. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa media pembelajaran visual merupakan media pembelajaran yang cukup baik dan efisien.

c. Siapakah yang dapat mengoprasikan media pembelajaran visual dengan baik dan benar?
Sebenarnya, siapapun bisa mepergunakan media pembelajaran visual dengan baik dan benar. Namun, dengan catatan orang tersebut telah mengusai cara penggunaannya dengan benar. Beberapa orang yang bisa mengoprasikan penggunaan media visual harus memiliki kemauan untuk belajar.

d. Ada beberapa faktor yang menghambat perkembangan kemampuan seseorang untuk menggunakan media pembelajan, yaitu:
1. Asumsi bahwa menggunakan media itu repot.
2. Menganggap media itu canggih dan mahal.
3. Tidak bisa menggunakan media yang ada.
4. Asumsi bahwa media itu hiburan, memperkecil kemungkinan anak tetap konsentrasi terhadap pelajarannya.
5. Tidak tersedianya media pembelajaran visual.
6. Kebiasaan menikmati ceramah/bicara tanpa media visual.
Jadi, seseorang yang paling tepat untuk menggunakan media pembelajaran visual adalah seseorang yang tidak memiliki sifat menghambat seperti yang disebutkan diatas.

e. Dimanakah media pembelajaran visual dapat digunakan ?
Media pembelajaran visual baiknya digunakan di tempat yang tepat, sesuai dengan jenis medianya. Misalnya, media yang tidak diproyeksikan dapat dilakukan diluar kelas. Hal itu memungkinakan untuk media pembelajaran visual yang berupa benda nyata dan media grafis. Dalam penggunaan media pembelajaran visual berbentuk benda nyata misalnya, dalam pelajaran biologi kita dapat menggunakan tumbuhan diluar kelas sebagai media pembelajaran visual. Media grafis dan model pun bisa digunakan diluar kelas, apabila media tersebut memungkinkan untuk digunakan diluar kelas.
Sedangkan untuk media pembelajaran yang diproyeksikan, tempat yang tepat adalah di dalam kelas. Mengingat kebutuhannya akan alat-alat yang cukup berat, dan dibutuhkannya aliran listrik, tentu penggunaan media pembelajaran visual yang diproyeksikan ini lebih baik digunakan di dalam kelas.

f. Kapankan media pembelajaran visual dapat digunakan?
Melihat berbagai macam jenis media visual, dapat kita simpulkan bahwa media pembelajaran visual dapat digunakan kapan saja saat dibutuhkan. Para pendidik dapat menyesuaikan jenis media visual apa yang dibutuhkan, dan disesuaikan dengan tempat kegiatan belajar mengajar; apakah di dalam atau di luar ruangan.

g. Bagaimana cara pemilihan media visual yang tepat ?
Cara pemilihan media visual yang tepat adalah :
1. Media yang digunakan harus memperhatikan konsep pembelajaran atau tujuan dari pembelajaran.
2. Memperhatikan karakteristik dari media yang akan digunakan ,apakah sesuai dengan situasi dan kondisi yang tepat guna.
3. Tepat sasaran kepada peserta didik yang sesuai degan kebutuhan zaman.
4. Waktu , tempat , ketersediaan dan biaya yang digunakan.
5. Pilihlah media visual yang menguntungkan agar lebih menarik,variatif, mudah diingat dan tidak membosankan sesuai dengan konteks penggunaannya.

2.4 Macam-macam Media Visual
a. Media yang tidak diproyeksikan
1. Media realita adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media realita ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman.


2. Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realia. Misal untuk mempelajari sistem gerak, pencernaan, pernafasan, peredaran darah, sistem ekskresi, dan syaraf pada hewan.


3. Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol-simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal. Jenis-jenis media grafis adalah:
a. Gambar / foto merupakan media yang paling umum digunakan.


b. Sketsa adalah gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian pokok tanpa detail. Dengan sketsa dapat menarik perhatian siswa, menghindarkan verbalisme, dan memperjelas pesan.


c. Diagram / skema: gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol untuk menggambarkan struktur dari obyek tertentu secara garis besar. Misal untuk mempelajari organisasi kehidupan dari sel samapai organisme.

d. Bagan / chart : menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah dicerna siswa. Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari penyajian. Dalam bagan sering dijumpai bentuk grafis lain, seperti: gambar, diagram, kartun, atau lambang verbal.


e. Grafik yaitu gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol verbal atau bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Misal untuk mempelajari pertumbuhan.


b. Media proyeksi
1. Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa harus membelakangi siswa). Perangkat media transparansi meliputi perangkat lunak (Overhead transparancy / OHT) dan perangkat keras (Overhead projector / OHP). Teknik pembuatan media transparansi, yaitu:
- Mengambil dari bahan cetak dengan teknik tertentu
- Membuat sendiri secara manual


2. Film bingkai / slide adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film bingkai yang terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya adalah beaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide.






BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam upaya mencapai suatu proses pembelajaran yang baik, kita memerlukan suatu media atau alal-alat yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Salah satu medianya adalah media visual yang lebih berkaitan dengan indera penglihatan. Media visual itu sendiri mempunyai kelebihan-kelebihan tersendiri seperti penggunaannya yang praktis, lebih efektif dan efisien serta dapat mempercepat daya serap peserta didik. Oleh karena itu, para pendidik dapat memanfaatkan media-media khususnya media visual untuk mempermudah dalam pemberian materi yang akan diberikan.

3.2 Saran
Kita sebagai sebagai peserta didik, calon pendidik maupun para pendidik hendaknya perlu memperhatikan setiap pemilihan media pembelajaran yang akan kita gunakan terutama pada media visual. Pemilihannya harus tepat dan efektif sesuai konsep dan tujuan pembelajaran serta disesuaikan dengan perkembangan psikologis anak atau peserta didik dan menjauhkan media visual yang berbau pornografi sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.